Friday, April 22, 2011

What a Shocking Photo! and Disgusting Comments!

Pertama, saya bukannya tidak memiliki selera humor yang baik.
Kedua, saya bukannya sok baik dengan menunjukkan betapa tidak setujunya saya.
Ketiga, saya bukan calon Miss Universe yang mau berkoar-koar tentang kepedulian sesama.
Keempat, saya bukan ustadzah yang sedang berceramah.
Kelima, saya bukan orangtua yang sedang memarahi anaknya karena meng-upload gambar yang SANGAT keterlaluan.
BUKAN !!!
Saya bukan salah satu dari 5 poin di atas. Saya hanyalah seorang perempuan biasa yang bernama Winda Pontoh yang dengan perasaan campur aduk antara marah, sedih, kesal, benci dan entah bagaimana lagi menggambarkannya ketika melihat foto yang SANGAT SANGAT keterlaluan ini!
Entah kalian yang telah terbiasa hidup mewah atau memang tidak peduli terhadap perasaan orang lain. Saya tidak peduli nilai kekayaan kalian. Tidak peduli juga dengan kebaikan hati kalian menanggapi keadaan orang lain. Yang saya pedulikan adalah, kenapa dengan gembira dan bangganya kalian mengedit foto sampai menjadi seperti itu?
Foto yang di-upload salah satu teman dalam daftar teman saya ini ditandai ke beberapa temannya yang lain. Dan.., What a shocking comments!
“hahahaha.... :D”
“hahahahah,,, bajingan mbah,,,  ada qta pnya 20K mbah,,”
(ada qta pnya 20K mbah = saya punya chip 20K)
“ya ampun.. BerTobat jo opa.. So boleh2 berenti main poker... Liat itu jenggot so ba uban kasiang.. Malu sama cucu sadiki”
(baca: bertobat saja Kek. Sudah waktunya berhenti main poker. Jenggotpun sudah jadi uban. Mestinya malu sama Cucu)
Pantaskah foto itu menjadi bahan tertawaan kalian?
Berpikirlah sekali lagi…

Notes : Maaf, atas dasar ketidaktegaan akan foto tersebut, saya tidak bisa memposting beserta fotonya. Saya hanya menguploadnya di salah satu akun saya untuk menanyakan kepada teman saya yang lainnya. Jika ingin melihatnya, silakan lihat fotonya di SINI !!



2 comments:

Yuni Murharjanti said...

rekayasa foto dan segala macam koment hinaan, tak pernah secara langsung
melukai sang Kakek karena memang dia tak tahu. Tapi rekayasa pembangunan, data kemiskinan, anggaran bagi kaum miskin dan tidak melaksanakan amanat undang-undang dasar yang langsung menikam si Kakek, dan dia tidak pernah tahu mengapa dunianya jadi begini. Sekarang anda baru tahu betapa sudah lunturnya etika anak muda di Indonesia. Contohnya, saya punya teman yg masih muda umurnya n rada2 egois. meski belum pernah sakalipun sekedar say hello di blog saya, tp saya nggak perlu marah, saya maklumi aja, bisa jadi artikel2 yg saya tulis kurang bermutu dan tdk ada artinya bagi teman saya itu. Have a nice weekend n best regards!

Cerita Indah said...

Itulah, Mbak.
Sopan santun dan penghormatan terhadap orangtua mulai luntur saat ini. Prihatin saya... :(