Saturday, December 18, 2010

This Is About Your Twenty-Two

PART I
D I R I M U

1. Langkah Waktu
detik detak yang memutar
seiring langkah waktu yang terus berkejaran
hari-hari yang telah terlewati
peristiwa dan mimpi-mimpi
menjadi pijak kita berdiri di detik ini
pandang jauh ke depan
ada mimpi dan harapan tuk kita taklukkan dengan segenap doa, sepenuh cinta
akan hari-hari indah yang kan kita jelang
masa depan adalah misteri
dan kita akan membuka lapis demi lapisnya dengan keyakinan diri

2. Kelahiran
di hari kelahiranmu ke dunia
kuyakin hujan turun saat itu
langit tengah menangis haru
ia kehilangan salah satu makhluk terbaiknya
di hari kehadiranmu di hatiku
hujan pun turun kala itu
langit tengah menyucikan hati kita bulir-bulirnya
kita akan berkaca beningnya cinta

3. Saat Kau Hadir
dari rahim ibumu kau hadir
dari sehembus roh kau berdetak, tumbuh dan terlahir
ada tawa mengiringi tangis perkenalanmu dengan dunia
Anggun dan lembutnya Ibumu
butir-butir bening air mata haru dan bahagia mengalir dari sudut matanya
dalam erangan tertahan doa-doa terselip
dalam desahan lega harapan-harapan terucapkan
Sosok kuat dan tegar ayahmu tersenyum
Dalam haru ia menyeka airmatanya
Ia tak ingin terlihat rapuh
Mereka hanya berbahagia

4. Janji Matahari
adakah yang lebih setia dari matahari terbit kala pagi
ia sentuhkan jemari-jemari cahayanya membelai setiap lekuk wajah dunia
pada embun di pucuk daun ia jentikkan butirannya menguap
lalu diembunkannya lagi di waktu senja
adakah yang lebih setia dari matahari
ia hamparkan selimut jingganya menanda usai sengat terik lalu dibaringkannya keteduhan malam
dan bulan ia gantungkan menjadi lelampunya
adakah yang lebih setia dari matahari menanda perputaran hari
tak pernah surut, tak pernah henti

5. Hari Ini
Pagi ini matahari terlihat tersenyum lebar
kepada dunia
Mengisyaratkan keistimewaan hari ini
Bukan tentang hari pahlawan
Bukan pula tentang hari besar kebangsaan
Ini tentang cerita bertahun lalu
Dunia menyambut lahirnya komunitas baru
Komunitas yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang luas
Karya seni yang sangat indah
Dan sastra yang sangat bermakna

6. Sungai
pada awalnya semua adalah satu
pada mulanya semua adalah samudera
bersemayam di kedalaman birunya
lalu diciptakanlah daratan
barisan gunung tegak di kejauhan
dengan puncak-puncaknya ia memandang lautan
air mata kerinduan gunung mengalir
maka terciptalah sungai-sungai berkelok-kelok mencari celah ke muara
seperti rinduku yang selalu mengalir ke samudera dirimu
karena pada mulanya kita adalah satu

7. Desember Yang Dirimu Ada
pada bulan yang terakhir
seperti yang tak pernah berakhir di setiap harian kita
kusematkan doa di hari pertambahan usia
hari-hari yang telah terlewati menanda masa yang telah diakhiri
usahlah ada penyesalan
melangkah dengan penuh keyakinan
jalan di depan masih panjang membentang
menunggumu untuk merangkai setiap kelok likunya
dan di ujungnya kau akan temukan cita cintamu
hari ini adalah persembahan surga
pada bulan yang penghujung
seperti yang tak berujung di setiap harian kita
tataplah ke belakang jalan yang telah kaulalui
ada lubang, ada tanjakan, ada liku, ada duri
dan kau mampu melaluinya sampai detik ini
pada bulan yang penanda awal bulan baru
seperti kisah baru yang akan datang di harian kita
tegakkan tiang-tiang doa
kembangkan layar-layar harapan
berlayarlah di lautan kisah hidup
taklukanlah badai duka yang mengikuti
di setiap semilir angin
pada bulan yang ini
seperti hari ini di harian kita kusematkan doa di hari pertambahan usiamu

8. Biru Jiwamu
Biru jiwamu
adalah biru laut sembunyikan elok panoramanya
ada kehidupan yang semarak
ada hamparan dunia beragam warna
inginku menyelami kedalamannya
akan kupahat kisahkuku di sana
Biru jiwamu
adalah biru langit sembunyikan bintang
beribu cahaya dari sudut-sudut semesta jiwa
ada yang redup, ada yang benderang
inginku menyusuri setiap kerlipnya
dari ujung cahayanya yang sampai di seluruh luasnya
kan kusulam kerudung cahaya

9. Lilin Masa Lalu
seperti lilin kecil yang belumlah padam
sebelum kau hembuskan nafasmu
seperti lilin kecil yang padam
mungkin tak kau tiup di ulang tahunmu
seperti itulah masa lalu akan kau padamkan

10. Namamu
Namamu, seperti kata kerja
hadirmu menanda hari baru
setitik cahaya di tengah padang muram menunjuk arah para pejalan
namamu, seperti kata kerja
seorang manusia di tengah kehidupan
menginginkan harum bunga padi dan semerbak rumput ilalang
seperti melakukan pertanda hari baru
seperti hari ini di saat ulang tahunmu

PART II
DALAM KISAHMU

11. Kisah lelaki remaja
Ditemani gitar dan lagu sendu
Memeluk sepi dan mimpi-mimpi
Cinta, datanglah padanya
Jangan biarkan usia merambati kesendirian
Apakah dia harus mencarimu diujung pengharapan?

12. Sederhananya Cinta
Mengapa dia terluka rasa?
cinta tak sesederhana susunan kata yang ia tau
terkadang hati ikut berperan bicara
dengan perlahan dia mencabut luka
sungguh semakin terasa perihnya...
Dia terluka,
Akan selalu ada dalam masa dewasanya

13. Paradigma
Hari demi hari terus berjalan
Pergantian waktupun tidak dapat dielakkan
Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi
Sebagai konsekuensi logis atas akhir dari setiap langkah
Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah
Sebagai barometer dalam menjalani hidup
Menuju sebuah wujud misteri impian
Merenungkan kembali tentang Paradigma hidup
Tentang cita-cita yang tergantung di angkasa
Katakanlah kau bisa meraihnya
Kau bisa untuk menjalaninya

14. Kau Jelang
Pagi yang indah kau jelang kembali
Menghempaskan mimpi-mimpi meraih bergantinya hari
Di ufuk timur tersirat cahaya kedamaian
Membangkitkan semangat menghangatkan perasaan
Hembusan angin menemanimu berjalan
Mengiringi langkah berpadu dalam kepastian
Gemersik dedaunan bagaikan irama kehidupan
Selalu setia menyanyikan lagu kemenangan
Dalam menggapai makna cita dan cinta
Dalam mewujudkan makna hidup yang sesungguhnya
Biarkan pergantian hari terus berjalan
Karena setiap saat akan selalu kau jelang

15. Perjalanan
Saat hujan semakin deras
Kau susuri jalan selangkah demi selangkah
Bajumu yang sudah kuyup
serasa dingin udara menusuk
sebentar kau lihat ke belakang
Terlihat jelas roda sejarah membentang
Angin kencang
Percikan hujan
Halilintar
Semuanya adalah terpaan kehidupan
Kau berharap reda akan tiba
Terang akan menjelma
Menjadikan hidup penuh makna

16. Waktumu
Rentang waktu terkadang membuat kita lupa
bahwa kita semakin dewasa
Rentang waktu terkadang membuat kita lupa
bahwa kita telah melanggar Yang Kuasa
Rentang waktu terkadang membuat kita sadar
bahwa kita hanya manusia yang tak punya apa-apa selain jasad yang tak berguna
Rentang waktu terkadang membuat kita sadar
bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa
melainkan hati yang ada di dalam dada dan amal jasad yang kekal
Walau Einstein berkata,
bahwa rentang waktu itu berbeda tergantung dalam keadaan apa kita berada
Namun Tuhan telah berkata,
“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.
Sekuat orang berkata,
“Waktu adalah harta di dalam kantung”
Namun Hasan Al-Bana berkata,
“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.
Waktu…
Alam terus menari dalam simfoninya
Waktu…

Umur manusia didikte olehnya
Waktu…
setiap detaknya memakukan kita di persimpangan jalan
Rentang waktu…..
semoga tak melalaikan kita

17. Dewasa adalah pilihan
Detik berlalu
Dengan atau tanpa kau beri makna
Jam berganti
Dengan atau tanpa pedulimu
Hari berlalu
Dengan atau tanpa kau berbakti
Dan umurmu dengan sendirinya akan terus bertambah
Tapi kedewasaan tak mesti menggantikan jiwa kanak-kanakmu
Karena dewasa adalah sebuah pilihan
Karena dewasa butuh pengorbanan
Karena dewasa adalah sebuah kehormatan
18. Lihatlah kembali
Menatap kembali catatan lama
sepertinya membuka kembali lembaran sejarah hidup yang lalu.
Ada orang begitu ingin menyelesaikan diari kehidupannya.
Bersungguh-sungguh mengurai kata-kata dan potret untuk diabadikan.
Dia? Tak ingin dengan hal-hali seperti itu.
Bukan ingin menghilangkan cerita.
Jiwa lebih senang memikirkan yang harus dijalani saat ini.

PART III
AKU ADA

19. Aku Suka
Aku suka matamu
karena mata itu selalu memandangku sebagai manusia sempurna
Aku suka telingamu
karena telinga itu tidak pernah lelah mendengar keluh kesahku
Aku suka tanganmu
karena tangan itu selalu mengenggamku dalam suka duka, sehat sakit, tawa tangis
Aku suka tubuhmu
karena tubuh itu selalu memelukku erat menghantarkan kekuatan
Aku suka kakimu
karena kaki itu selalu setia melangkah mendampingiku kemanapun aku pergi

20. Arti Sebelas
Kita adalah angka sebelas
bilangan prima yang hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri
menjadi satu : kita
akulah pembagimu
aku bagimu adalah satu : kita

21. Menjelang Ulang Tahunmu
Aku ada dan aku pasti akan ada
aku tahu ini adalah hari ulang tahunmu..
Kau tahu hari ini?
mungkin aku tidak ada di saat menunggu hari ulang tahunmu menjelang
mungkin juga di saat kau menutup hari ini
dan bukan aku pula yang mengucapkan "selamat ulang tahun" via telfon dini hari yang mengganggu
Tapi tenang saja,
mestinya kamu bersyukur
karena aku masih bisa mengingat bahwa ini adalah hari ulang tahunmu
dan aku berusaha untuk mengucapkannya sebelum hari ini berakhir
Aku tak tidur semalam
menulis puisi untukmu sebagai hadiah
sekedar puisi ulang tahun biasa yang mungkin tak ada artinya setelah dibaca
atau bahkan saat dibaca.

22. Pintu
telah kau datangi
kadang gelap tanpa jendela kadang cerah
namun kau tetap melangkah
pintu ke 22 baru saja kau masuki
ada ruang kosong yang masih misteri
nyalakan api dari dalam hatimu
terangilah setiap jalan di hadapan
22 pintu di belakang tertutup sudah
kau tak bisa kembali dan menyerah
jauh di depan ada pintu ke 23, 24, 25
di pintu itulah mimpimu menunggu
tak perlu takut akan kegelapan
tak perlu ragu akan liku jalur di depan
siapapun bisa menjadi tongkat dan apimu
siapapun bisa menjadi kuncimu termasuk aku
masuki pintu-pintu berikutnya hingga pintu terakhir

Just_Indha

No comments: