Sunday, July 18, 2010

Dia Berkata, "Aku Ingin Lebih Kuat"


Jam terus berdetak, alunan nada mengiba masih terdengar bersama suara sesegukan yang tergambar dari pilunya hati. Terlalu banyak beban yang selalu mengganggu hati dan pikiran. Seakan ingin terus menyiksa dan mencengkaram keceriaan yang dimilikinya.

Si gadis ayu bermata tajam meringkuk di sudut ruangan kamarnya. Dengan berurai airmata ia menengadahkan kepalanya. Bibirnya bergetar. Jari-jarinya saling menggenggam. Ujung kakinya terasa dingin menyentuh lantai.

Ia diam. Hanya hatinya kosong tapi terlalu ramai di dalam pikirannya.
Matanya lalu terpejam. Namun tak menghentikan derasnya aliran kecil dipipinya. “Ya Allah”... Kalimat yang meluncur dari bibirnya membuat seluruh tubuhnya serasa lunglai.

“Bahkan telah kuucapkan dengan bahasa hati namun tak jua satupun yang mengerti.” Masih dengan tangisnya, ia terus berkata lirih.
“Tidakkah Allah menyayangiku lagi? Masih adakah yang peduli denganku?”

Ingin rasanya ia bersandar dipundak si kuping bijak. Tapi dimanakah? Kuping bijak telah pergi meninggalkannya.
“Aku sendiri”...

Gadis ayu bermata tajam mencoba menemukan sosok seseorang untuknya berbagi. Tapi siapa? Tak banyak orang yang mampu memahami dia.

Ia hanya ingin memiliki larutan penyangga hati yang sanggup menjaga dan melindunginya dan hanya kuping bijak. Masihkah ada kuping bijak yang lain?

Ia berdiri menatap cermin. Dipandanginya baik-baik setiap detil wajahnya. Wajahnya memerah. Matanya membengkak dan masih basah. Hidungnya berair. Tanpa ekspresi sedikitpun.

Lalu diguratkannya sebuah senyum di bibirnya. Dibinarkan kembali matanya.
Percuma! Tak ada yang berubah. Terpancar tatapan kerinduan dari romannya.

“Aku ingin lebih kuat”. Aura ketegarannya mulai terlihat di beningnya mata gadis ayu itu.

Just_Indha

No comments: