Thursday, July 22, 2010

Bagiku, "Sayang adalah ..."


Dear all,
Sebenarnya menjelaskan dan mendefinisikan sayang itu entah apa dan bagaimana. Saya sendiri bukanlah orang yang ahli dan gemar mendefinisikan perasaan, karena bagi saya perasaan itu sudah cukup jelas bagi setiap orang. Sayang hanyalah tentang seseorang dan hati serta pikirannya. Kata-kata memang dibutuhkan untuk menjelaskan apa yang belum jelas, tapi kalau bisa dirasakan sendiri, untuk apa dijelas-jelaskan?

Tapi kalau memang perlu juga untuk diuraikan, ya bolehlah. Entah apakah definisi (atau lebih tepatnya sekedar penggambaran) saya ini disetujui atau tidak oleh kebanyakan orang, tidak masalah bagi saya. Saya hanya menulis sekedar apa yang saya rasakan saja dan mampu terpikir oleh otak saya.

Pada awalnya saya ingin menulis “CINTA”, tapi akhirnya diganti dengan “SAYANG”. Alasannya karena kata “cinta” sudah terlalu sering digunakan (overused) dan dicederai (abused) bahkan dilebih-lebihkan (exaggerated) dengan berbagai cara. Sudah terlalu banyak lagu yang berlirik cinta, padahal entah apa yang dibicarakan dan dimaksudkan di dalamnya, mungkin nafsu, mungkin iseng, atau entahlah. Sudah terlalu sering saya mendengar kata-kata rayuan dan kata-kata gombal (dari lelaki yang bisa dikatakan secara kasar yaitu lelaki berhidung belang).
Aah pkoknya, serahkanlah masalah gombalisasi itu pada para boyband atau band-band yang mengatasnamakan band mereka band romantis! Toh pada kenyataannya hanya sedikit saja kata-kata sayang seorang lelaki yang benar-benar menggambarkan perasaan sayangnya yang tulus kepada seorang wanita. Selain daripada itu hanyalah kebohongan semata.

Satu hal yang selama ini tersimpan di hati saya. Untuk menyayangi seseorang kita tidaklah memerlukan suatu alasan yang mendasar. Jadi jika ada seseorang yang mengatakan “Aku menyayanginya karena dia baik”, maka itu tidaklah sepenuhnya benar. Atau mungkin ada yang mengatakan, “Aku menyayanginya karena dia perhatian” dan atau apalah..., itu bukanlah sayang. Itu hanyalah kiasan dari sayang.

Dari seseorang yang juga telah mengungkapkan sayangnya kepada saya (cieee, jadi GeeR nih saya -Makasih yah yang sdh menyayangi saya- ehemm siapa ya?), sebuah kalimat yang saya kutip darinya adalah “Kita menyayangi seseorang karena kekurangannya bukan semata karena kelebihannya”... Kata-kata ini cukup meluluhkan hati saya karena apa yang dikatakannya menggelitik hati saya. Tapi bukan hanya sekedar tergelitik yang saya butuhkan untuk juga balas menyayangi orang lain tapi adalah bagaimana sayangnya mampu terbukti dan benar-benar melekat di dinding hati saya. Loh kok jadi membahas pengalaman pribadi ? Maaf, maaf, maaf...

Dengan penggunaannya sekarang, kata “sayang” pun lebih luas maknanya daripada “cinta”. Dengan kata “sayang”, saya bisa menjelaskan perasaan sayang pada siapa saja : suami, istri, anak, kakak, adik, ayah, ibu, paman, bibi, sepupu, kemenakan, kakek, nenek, sahabat, tukang bakso langganan (teringat Mas Ennes -penjual bakso trendi langganan kita- eh ntar dulu, langganan ? perasaan belinya baru sekali deh, hhehe), penjaga warung yang ramah, dan sebagainya. Meskipun kata “cinta” juga bisa digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama, tapi akhir-akhir ini kata tersebut hanya sering digunakan untuk hubungan manusia dengan lawan jenisnya saja.

Kembali kepada masalah sayang-sayangan nih...

Buat saya, “sayang” selalu berhubungan dengan “kenyamanan”. Jika kita menyayangi seseorang, kita akan berusaha membuatnya merasa nyaman. Kita pun merasakan kasih sayang dari seseorang berdasarkan rasa nyaman yang kita dapatkan ketika berada di dekatnya.
Oleh karena itu :
1. Orang tua yang membuat anaknya merasa takut jelas tidak murni rasa sayangnya.
(pengalaman pribadi)
2. Istri yang membuat suami tidak betah di rumah harus mengevaluasi lagi rasa sayangnya.
(dari sebuah sumber)
3. Suami yang tidak peduli perasaan istri seharusnya hidup membujang saja seumur hidup.
(dari sumber jg)
4. Sahabat yang baik selalu membuat temannya merasa nyaman untuk bercerita tanpa takut dihakimi dan dituding macam-macam.
(pengalaman pribadi)
5. Rumah yang tidak lagi terasa nyaman barangkali karena memang sudah tidak ada kasih sayang di dalamnya.
(pengalaman pribadi)

Jadi?

Ya, begitulah. Kalau Anda mengaku memiliki perasaan sayang pada seseorang, maka buatlah ia merasa nyaman. Demikian juga kalau Anda tengah bertanya-tanya apakah hati Anda menyimpan perasaan sayang pada seseorang, tanyalah diri sendiri : Apakah ia membuat Anda merasa nyaman? Kalau ya, maka ada sesuatu yang spesial di antara Anda berdua.

Eits, sebelum terlanjur, saya ingatkan sekali lagi bahwa rasa sayang ini bukan hanya pada lawan jenis. Tapi memang tidak bisa dihindari hal tersebut pasti menjadi isu utama dalam benak semua orang. Tidak mengapalah.

Karena itu, kita sebaiknya mengevaluasi kembali perasaan kita. Apakah kita telah berusaha menciptakan rasa nyaman bagi orang-orang yang (katanya) kita sayangi? Apakah kita diam-diam telah membuat orang-orang yang (katanya) kita sayangi merasa hidupnya begitu runyam, susah, memusingkan, dan penuh dengan kekhawatiran?

Diam-diam, banyak orang tua yang hobi menghakimi anak-anaknya sendiri sehingga mereka tidak betah di rumah dan memilih untuk mencoba hidup bebas di pinggir jalan saja. Diam-diam, banyak istri yang gemar menuntut ini-itu pada suaminya sehingga suaminya lebih suka lembur daripada tidur di kasur yang empuk di rumah sendiri.(Halaah, kayak udah pengalaman aja gayanya, hhehe ). Diam-diam, banyak orang yang tidak pernah dijadikan tempat curhat oleh temannya lantaran semua orang merasa tidak nyaman dengannya. WADUUUH !

Satu hal yang saya nomor satukan untuk menciptakan rasa sayang adalah kalau memang menyayangi seseorang, maka seharusnya kita memprioritaskan kenyamanannya. Kita harus selalu berusaha membuatnya merasa nyaman. Kita tidak perlu mengalah. Mengalah itu seolah-olah kita kalah dan meleset dari target. Jika target kita adalah kenyamanan mereka (yaitu orang-orang yang kita sayangi), maka tidak ada kata mengalah. Kita justru menang telak, karena target kita tercapai, yaitu timbulnya perasaan nyaman di hati mereka.
Mengalah untuk menang itu tak masalah.

Saya rasa inilah sedikit deskripsi dan definisi sayang dari saya. Jika ada yang setuju dengan saya betapa senangnya saya karena dengan begitu saya berpikir bahwa apa yang saya simpan di dalam memori otak saya bukanlah sekedar pikiran dasar egoisme saya sendiri melainkan sesuatu yang juga ada dan dinikmati dalam pikiran orang lain . Namun jika tidak setuju, tidak mengapa. Toh tidak setiap orang memiliki dasar pemikiran yang sama.

Akhir kata, terima kasih untuk yang sudah menyempatkan membaca, menyukai dan memberikan komentar terhadap catatan saya ini yang saya ambil dari kisah pribadi saya... (Ooops...)

Just_Indha ^_^

Mungkin bertanya2, mengapa gambar yg saya pakai adalah sebatang anggrek putih? Karena mnurut sy, anggrek putih adalah bunga favorit saya yang melambangkan kasih sayang utk saya.
Jd bukan mawar putih ataupun melati yg lazim digunakan. Tetapi WHITE ORCHID...

No comments: