Kali ini tentang Foto Monyet Sulawesi Tersenyum Mendadak Populer di Dunia
Iya seriusan, postingan kali ini tentang si hitam yang sedang populer sejak beberapa bulan lalu bahkan sampai go international juga.
Nih sedikit kisah tentang monyet "Black and Sweet" ini - sumber : vivanews
Monyet hitam Sulawesi dikenal cerdas dan tangkas. Kali ini, fotografer ternama, David Slater, membuktikannya sendiri. Seekor monyet betina di taman nasional di Sulawesi Utara mengambil kameranya. Si monyet lalu membuat beberapa foto, termasuk foto dirinya lagi tersenyum.
Foto
monyet tersenyum lebar itu pun mendunia. Beberapa situs media memuat foto ini
pada Selasa, 5 Juli 2011. Di antaranya, The Sun, Daily Mail, Metro, The Telegraph
dan The West Australian.
Menurut
Slater, 46 tahun, monyet itu tersenyum karena untuk pertama kalinya melihat
refleksi diri. Si monyet lalu membuat ratusan foto. Sebagian besar tak fokus.
"Mungkin pertama kali mereka masih bingung, tapi bila aku biarkan lebih
lama, barangkali dia bisa bikin satu album foto keluarga," katanya.
Slater datang ke Sulawesi Utara untuk memotret monyet hitam. Monyet hitam ini adalah hewan langka yang dilindungi. Monyet hitam terkenal sangat pintar. "Seperti simpanse, tapi mereka lebih ingin tahu," katanya.
Slater datang ke Sulawesi Utara untuk memotret monyet hitam. Monyet hitam ini adalah hewan langka yang dilindungi. Monyet hitam terkenal sangat pintar. "Seperti simpanse, tapi mereka lebih ingin tahu," katanya.
Selain
pintar, menurut Slater, monyet hitam sangat ramah. Selama tiga hari di taman
nasional, Slater selalu dikelilingi monyet-monyet ini. Mereka tak agresif dan
tak merasa terancam dengan kehadiran manusia di dekatnya.
Monyet
hitam Sulawesi adalah satwa langka dari Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa
pulau di sekitarnya. Ciri khasnya adalah rambut berwarna hitam di sekujur
tubuh, kecuali punggung, dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam
berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol. Panjang tubuh hingga
44,5-60 centimeter, ekor 20 centimeter, dan berat 15 kilogram.
Satwa
ini dilindungi berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI
No.7 Tahun 1999. Hewan ini bisa ditemukan di Cagar Alam Gunung Tangkoko
Batuangus, Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon
dan Tangale.
Liatkan dia akhirnya jadi topik pembicaraan dimana-mana. Banyak fotografer asing yang ingin melihat dan memotret sendiri monyet ini.
Mengapa monyet ini akhirnya jadi pilihan saya sebagai contoh Rise and Shine ke arah benar?
Ini dikarenakan dia tidak menggunakan kepopulerannya untuk membalas pada manusia. Dia tetap hidup di alamnya dan enggak mem-bully manusia. Buktinya? Manusia sering ngata-ngatain "Monyet lu!" tapi dia gak pernah bilang "Manusia lu!"
*justkidding* :p
No comments:
Post a Comment